Berita kedekatan artis dan politisi Angelina Sondakh dengan kakak iparnya, Mudjie Massaid dalam beberapa hari terakhir ini ramai terbrow-up oleh media secara menyolok, mengalahkan berita lain tentang Angelina Sondakh yang dituduh oleh tersangka kasus korupsi pembangunan wisma atlet M Nazaruddin ikut terlibat di dalam kasus ini.
Entah pers yang terlalu berlebihan memberitakan infotainment ini atau memang ada hal yg sebelumnya tak terjadi diantara mereka dan kini justru terjadi memicu tersebarnya berita gosip tadi. Bahkan, kini Angelina Sondakh sudah berani tampil berdua di hadapan publik. Ya, Angie dan Mudjie tampak akrab saat menjadi bintang tamu acara musik Dahsyat, RCTI dengan menyanyikan lagu berjudul Do’a.
“Kedekatan kami sudah lama. Sejak kami di Belanda itu, Kak Muji paling banyak meluangkan waktunya untuk saya dan Mas Adjie. Kak Muji memang diamanahkan Mas Adjie untuk jadi kakak saya dan menjaga saya, Keanu, Zahwa dan Aaliyah,” tutur Angie di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (15/8/2011).
Puteri Indonesia 2001 ini menegaskan, kedekatannya dengan Mudjie hanyalah sebatas kedekatan antara kakak dan adik, bukan seperti yang banyak diperbincangkan jika mereka sudah menjalin kasih. Dan bukan hanya kakak iparnya tersebut yang menaruh perhatian terhadap dirinya, bahkan keluarga besar (alm) Adjie pun sering mengunjungi Angelina Sondakh hanya sekedar memberikan dukungan moril.
Lantas apa yang perlu dipermasalahkan dari ini semua? Tidak ada yg perlu dipermasalahkan sebenarnya, namun perhatian masyarakat pada sebuah kasus yang penting untuk dituntaskan adalah perlu, karena bila kita belajar dari berbagai kasus sebelumnya, semua kasus yang menjadi fokus perhatian biasanya akan lebih diutamakan untuk diselesaikan dibandingkan dengan kasus yang sudah basi dan tenggelam dari perhatian publik, karena itu kekuatiran tenggelamnya perhatian kasus yang melibatkan para petinggi partai berkuasa tersebut mesti tetap harus diselesaikan secara tuntas, jangan sampai opini dan perhatian masyarakat hilang pada kasus lain yang tidak relevan sama sekali dengan kasus utama.
Nama Angelina Sondakh dan Wayan Koster juga sempat disebut Yulianis, staf keuangan M. Nazaruddin, saat menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu lalu, 10 Agustus 2011. “Tanyakan saja sama Angie dan Koster,” ujarnya saat ditemui Tempo usai pembukaan Pasar Rakyat Demokrat, Jumat 12 Agustus 2011.
Tersangka korupsi Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin juga sempat menyebut Mirwan ikut menerima aliran dana proyek tersebut. Nazaruddin yang merupakan kolega Mirwan di Demokrat menyatakan bahwa aliran dana kepada Mirwan itu melalui Angelina Sondakh dan Wayan Koster. (Tempo)
Jangan sampai fokus pengungkapan kasus besar yang melibatkan elit politik negeri ini akan hilang begitu saja tanpa kejelasan sebagaimana kasus kasus besar lainnya yang hingga kini tak jelas penyelesaiannya seperti kasus Bank Century juga kasus Mafia Pajak Gayus Tambunan yang belum ada penetapan hukumnya.