


kemudian kita lihat pihak pengelola jalan
tol kemudian memberikan lapisan aspal baru sebagai penutup, sehingga
sekarang jalan tol cipularang sudah menggunakan aspal.
Masalah jalan yang bumpy memang saat ini sudah tidak lagi menjadi
masalah, tetapi masalah lain timbul, yaitu terjadinya permukaan aspal
yang bergelombang terutama di daerah turunan. Hal ini disebabkan oleh
proses pengereman dari kendaraan2 besar yang kemudian membuat
tekanan/dorongan ke depan terhadap permukaan aspal. Kondisi ini sangat
terasa di KM 96 tempat lokasi kecelakaan yang merupakan area jalan
menurun yang sangat panjang.
Kondisi jalan bergelombang ini, apabila dilewati oleh kendaraan dengan
ground clearence rendah seperti sedan, mungkin tidak terlalu menjadi
masalah. Lain cerita apabila jenis jeep, SUV atau kendaraan lain dengan
ground clearence tinggi. Kondisi ini SANGAT BERBAHAYA!!! karena dapat
menyebabkan terjadinya understeer, dimana akibat turunan yang
bumpy/bergelombang, ban kehilangan gigitan sama sekali sehingga kita
tidak dapat lagi mengendalikan setir. Dan yang terjadi adalah persis
seperti dialami oleh bang Syaiful, mobil terbanting ke kanan menghantam
beton pemisah jalan dan kemudian terbalik. Bang Syaiful mengatakan ada
dorongan angin samping, tapi percayalah hal tersebut tidak mungkin
terjadi di lokasi KM96 (lain cerita kalau diatas jembatan). Yang terjadi
adalah saat Avanza menuruni jalan dengan kecepatan cukup tinggi (80
km/jam), ban saat melewati jalan bergelombang akan terangkat cukup
tinggi dan keseimbangan mobil hilang, sehingga walaupun setir tetap
lurus, mobil limbung dan kemudian terlempar ke kanan ke arah tembok
pemisah jalan (kalau agan ingin merasakan bagaimana understeer,
gampang...... lewati genangan air dengan kecepatan sangat tinggi. Maka
akan terasa gigitan ban hilang dan setir "kehilangan rasa". Mobil
mendadak tidak terkendali..... kalau genangan airnya panjang, maka mobil
akan melintir nggak karuan)
Kecelakaan ini menjadi sangat fatal, karena "kebetulan" diarea KM 96
beton pemisah sangat tinggi. Karena hantaman body kendaraan dengan
tembok pemisah terjadi persis setelah pilar pintu depan, maka bung
Syaiful masih bernafas. Tetapi istri tercinta yang jadi korban. Kalau
yang pertama menghajar adalah pintu depan, pasti beliau sudah almarhum
juga.
Apalagi katanya kendaraan Toyota Avanza tersebut merupakan kendaraan
sewaan, yang apabila spelling setir kelewat besar (dalam keadaan
kendaraan berhenti, putar lingkar kemudi, rasakan berapa besar putaran
yang kosong/tidak membelokan roda), maka potensi celakanya menjadi
sangat besar. Apalagi saat turunan kecepatan relatif tinggi.
Jadi, menurut saya kejadian kecelakaan bung Syaiful dapat dijelaskan
secara gamblang dengan logika dan ilmu keteknik sipilan, khususnya
masalah jalan raya. Dan tidak ada kaitannya dengan segala klenik seperti
yang dipercaya sebagian orang.
Dan, untuk segala cerita mengenai Cipularang sendiri, sampai saat ini
saya hanya mendengar KATANYA. Cukup sering saya bolak-balik ke Bandung
ia jalan tol tersebut pada malam hari, dan alhamdulillah baik-baik saja. Oh ya, sekedar tambahan info, saya kebetulan lulus S1 teknik sipil dengan pengutamaan bidang transportasi jalan raya. sekian, semoga bermanfaat...... "