Banyak orang menjadikan usia 30 tahun sebagai batasan, menyerah untuk mewujudkan impian masa kecil mereka. Namun, takluk pada usia tidak berlaku pada Suzie Sanchez.
Umurnya sudah 37 tahun dan ia terpilih menjadi pemandu sorak atau cheerleader — yang identik dengan sosok wanita cantik, ceria, lincah, dan muda.
Statusnya sebagai ibu tiga anak, dan nenek dari satu cucu tak membuat mimpinya sejak berusia delapan tahun — ketika mulai belajar menari, pupus.
Tim Oakland Raiders — salah satu tim yang berlaga dalam National Football League (NFL), liga sepakbola ala Amerika memilihnya untuk bersorak di pinggir lapangan selama musim pertandingan tahun 2011-2012.
Sanchez terpilih melalui audisi ketat. Ia membuat hakim terpana dengan kemampuanya menari, keahlian, dan tampilannya. Dengan terpilihnya Sanchez, kini ia adalah yang tertua di antara para pemandu sorak Raiders.
“Saya hanya bisa menangis,” kata Sanchez setelah mendengar nomer urutnya, 45, disebutkan. “Emosi saya meluap, aku bersyukur tak pernah menyerah.”
Susie bukan nenek pertama yang menjadi pemandu sorak di Raiders. Tim itu sebelumnya juga memiliki Kathy Ferrin yang terus aktif meski jadi nenek di tahun 2003-2004. Bedanya, Ferrin sudah jadi pemandu sorak sejak muda.
Tapi apakah ini membuat Susie Sanchez pemandu sorak tertua di NFL? Sayangnya, tidak. Ada Laura Vikmanis, berusia 42, dan masih kuat loncat-loncat dan berteriak memberi semangat.
Umurnya sudah 37 tahun dan ia terpilih menjadi pemandu sorak atau cheerleader — yang identik dengan sosok wanita cantik, ceria, lincah, dan muda.
Statusnya sebagai ibu tiga anak, dan nenek dari satu cucu tak membuat mimpinya sejak berusia delapan tahun — ketika mulai belajar menari, pupus.
Tim Oakland Raiders — salah satu tim yang berlaga dalam National Football League (NFL), liga sepakbola ala Amerika memilihnya untuk bersorak di pinggir lapangan selama musim pertandingan tahun 2011-2012.
Sanchez terpilih melalui audisi ketat. Ia membuat hakim terpana dengan kemampuanya menari, keahlian, dan tampilannya. Dengan terpilihnya Sanchez, kini ia adalah yang tertua di antara para pemandu sorak Raiders.
“Saya hanya bisa menangis,” kata Sanchez setelah mendengar nomer urutnya, 45, disebutkan. “Emosi saya meluap, aku bersyukur tak pernah menyerah.”
Tapi apakah ini membuat Susie Sanchez pemandu sorak tertua di NFL? Sayangnya, tidak. Ada Laura Vikmanis, berusia 42, dan masih kuat loncat-loncat dan berteriak memberi semangat.