Menhub Freddy Numberi menyatakan akan mengevaluasi Toyota Avanza karena kebanyakan kecelakaan terjadi pada mobil ini. Pengamat pun mementahkannya.
Menurut
pengamat otomotif Jusri Pulubuhu, kecelakaan bukan disebabkan mobil
yang dikendarai, “Terlebih untuk produsen sekelas Toyota, faktor
keamanan pasti telah diperhitungkan sehingga mobil ini laik jalan dan
masuk produksi massal,” katanya saat diwawancara INILAH.COM via telepon (12/9).
Kecelakaan
dalam lalu lintas dipengaruhi banyak hal. Faktor nomor satu adalah
manusia, diikuti kendaraan dan lingkungan. Dalam kebanyakan kasus di
Indonesia, “Kecelakaan terjadi karena faktor mindset pengendara itu
sendiri,” ujar pria yang juga merupakan Pendiri & Instruktur Jakarta
Defensive Driving Consulting (JDCC) itu.
Menurutnya, kebanyakan pengendara tidak memiliki referensi atau mindset yang benar mengenai safety driving.
Ia mencontohkan, orang Indonesia banyak yang hanya memakai helm jika
ada polisi selain itu, pengendara juga kurang memperhatikan kondisi
sekitarnya.
“Mindset
jika dibiasakan akan menjadi suatu perilaku yang nantinya akan menjadi
suatu hal yang otomatis dilakukan oleh manusia. Perilaku inilah yang
nantinya akan menjadi antisipasi dari segala kondisi yang ada saat
berkendara,” paparnya.
Selain
itu, menurut pria yang akrab disapa Jusri ini mengatakan, kebanyakan
pembalap kelas dunia yang mati atau cacat akibat kecelakaan saat
berkendara bukanlah karena faktor keterampilan melainkan kembali pada
mindset mereka yang kurang mumpuni.
“Lebih
parah, di Indonesia keselmatan tidak terlalu dianggap, disini
keselamatan biasanya hanya berakhir sampai wacana atau makalah yang
belum dikaji lebih dalam,” tutupnya. [mor]